Sunday 29 May 2016

Resensi Assasin's Creed Brotherhood

  1. Identitas Novel :
Ø  Judul Novel                                  : Assassin’s Creed Brotherhood
Ø  Penulis                                          : Oliver Bowden
Ø  Nama Penerbit                              : PT. Ufuk Publishing House
Ø  Cetekan & Tahun Terbit               : Cetakan I, Juli 2011
Ø  Tebal buku & Jumlah Halaman      : 3,1cm, 602 Halaman + Cover
  1. Ikhtisar Isi Novel         :
Assassin’s Creed Brotherhood “Bagian II”
            Peristiwa lima belas menit terakhir yang luar biasa, berputar di kepala Ezio sekali lagi dia berjalan terhuyung-huyung, dengan kepala pening, dari ruang bawah tanah Kapel Sistine.
            Meskipun rasanya bagaikan dalam mimpi, dia ingat bahwa tadi di kedalaman ruang bawah tanah, dia melihat sebuah sarkofagus yang sepertinya terbuat dari granit, ketika didekatinya, benda itu mulai bersinar dan sinarnya seperti menyambut kedatangannya.
            Ezio menyentuh tutupnya, lalu sargofagus itu terbuka, bagaikan seringan bulu. Dari dalamnya, bersinarlah sebuah cahaya kuning yang hangat dan dari dalam cahaya tersebut muncullah sebuah sosk, yang perawakannya tidak bisa dikenali oleh Ezio. Namun, dia tahu bahwa dirinya sedang menatap seorang wanita. Seorang wanita dengan tinggi badan yang tidak normal, mengenakan helm, dan di bahu kanannya bertengger seekor burung hantu bewarna cokelat kekuningan.
            Cahaya yang mengelilingi wanita itu menyilaukan mata Ezio.
            “Salam, wahai Nabi,” kata wanita itu, memanggil Ezio dengan nama yang telah secara misterius ditetapkan kepadanya. “Aku telah menunggumu selama perpuluh ribu musim.”
            Ezio tidak berani mendongak.
“Tunjukkan Apel kepadaku.”
            Dengan sikap khidmat, Ezio mengulurkannya.
            “Ah.” Tangan wanita itu menyapu udara di atasnya, tetapi tidak menyentuh artefak itu. Apel bersinar dan berdenyut. Mata Dewi memiringkan kepalanya, seakan-akan sedang mempertimbangkan sesuatu, lalu Ezio mengira bisa melihat senyum kecil di wajahnya yang bewarna-warni.
            “Siapa kau?”
            “Oh, banyak nama yang kupunya. Saat aku mati, manaku minerva,:
            Ezio  mengenali nama itu. “Dewi Kebijaksanaan! Burung hantu di bahumu. Helm. Tentu saja.” Dia menundukkan kepalanya.
            “Kami sudah tiada sekarang. Dewa-dewi yang dipuja-puji oleh leluhur kalian. Juno, ratu para dewa, dan ayahku Jupiter, raja mereka, yang memberiku hidup sebagai keturunannya lewat dahinya. Aku anak perempuan, bukan dari sulbi, melainkan dari otaknya!”
            Ezio tertegun. Ditatapnya patung-patung yang berbaris mengelilingi dinding. Venus. Merkurius. Vulcan. Mars...
            Ada suara seperti gelas pecah di kejauhan atau suarayang mungkin berasal dari bintang jatuh. “Bukan..., bukan dewa-dewi. Kami hanya datang lebih dulu. Bahkan ,saat kami menjalankan dunia, bangsa manusia berjuang untuk memahami keberadaan kami. Kami lebih dulu dalam segi waktu.” Ia berhanti sejenak. “tapi, meskipun kalian mungkin tidak memahami kami, kalian harus memahami peringatan kami.”
            “Aku tidak mengerti.”
            “Jangan takut. Aku tidak hanya ingin berbicara kepada dirimu, tetapi juga melalui dirimu. Kaulah Yang Terpilih untuk masamu. Sang Nabi.”
            Ezio merasakan kehangatan seorang ibu merengkuh seluuh keletihannya.
            Minerva mengangkaat kedua tangannya, lalu atap ruangan itu berubah menjadi angkasa. Wajahnya yang berkilauan memperlihatkan kesedihan yang tak terungkap.
  1. Nilai buku :
Ø  Kelebihan : Cerita yang ada dalam buku sangat seru, dan memiliki nilai moral yang sangat banyak, sehingga kita dapat menirunya.
Ø  Kelemahan : Bahasa yang digunakan dalam cerita yang ada di buku tersebut terlalu tinggi, hal itu disebabkan karena buku tersebut merupakan buku terjemahan.
  1. Kesimpulan :

Ø  Buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh para remaja, karena buku ini mempunyai nilai moral yang sangat banyak dan dapat ditiru, tetapi buku ini tidak bisa dibaca oleh anak yang masih duduk di sekolah dasar karena penggunaan kalimat yang terlalu tinggi.

No comments:

Post a Comment

apakah blog ini menarik ??